Translate

Extrovert Atau Introvert, Mana Kepribadian Yang Lebih Baik?

Kata ekstrovert dan introvert adalah kata yang mungkin sudah lumayan umum kita dengar. Kebanyakan orang sering menggunakannya untuk menyebut orang-orang yang memiliki karakteristik dalam pergaulan sosial tertentu. Misalnya, orang-orang yang mudah bergaul dengan orang lain dan cenderung terlihat ceria didepan banyak orang disebut ekstrovert, Lalu, orang-orang yang tidak mudah bergaul dengan orang lain dan lebih sering menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri disebut dengan introvert.

Penggunaan tersebut tidak salah, bahkan cenderung tepat. Kata ekstrovert dan introvert dalam teori psikologi sebenarnya adalah tipe-tipe kepribadian menurut Carl Jung. Salah satu tokoh penting dalam ilmu psikologi, dia pernah menjadi partner Freud walaupun akhirnya berpisah dengannya karena tidak setuju dengan pandangan-pandangan Freud. Penulis mungkin akan membahas tentang tokoh ini dalam artikel lain. Kembali pada tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, menurut Jung ada beberapa orang yang lebih mendapatkan energi dari dunia luar (orang-orang ekstrovert) dan ada juga orang-orang yang lebih mendapatkan energi dari dunia dalam diri mereka sendiri (orang-orang introvert)
Orang-orang ekstrover itu akan tidak bersemangat ketika mereka harus menghabiskan waktu sendiri
sementara orang introvert adalah kebalikannya
Introvert, adalah orang-orang yang cenderung lebih merasa nyaman dengan dunia mereka sendiri, mereka adalah pemikir dan sering tenggelam dalam alam pikiran dan perasaan mereka, mereka akan melihat dunia sebagai sesuatu yang mempengaruhi mereka. Orang-orang introvert cenderung lebih nyaman hidup sendiri dan mandiri, walaupun mereka tinggal bersama orang-orang itu pun hanya orang-orang tertentu saja yang mereka anggap dekat.

Mereka adalah orang-orang yang harus memiliki waktu untuk menyendiri agar energi mereka pulih kembali. Kelebihan mereka adalah mereka pemikir, tenang, dan orang-orang yang sering introspeksi diri. Sementara kelemahan mereka adalah mereka memiliki teman yang sedikit, dan karena mereka adalah pemikir ada kemungkinan mereka untuk kehilangan kontak dengan lingkungan mereka, atau dengan kata lain kehilangan kontak dengan dunia luar.


Ekstrovert, kebalikannya mereka merasa nyaman ketika bersama-sama dengan orang lain, dan mereka lebih melihat bahwa dunia adalah sesuatu yang dipengaruhi oleh mereka. Orang-orang ekstrovert adalah orang-orang yang sering terlibat dengan dunia luar dan orang-orang, mereka lebih sering bersosialisasi. Mereka lebih aktif dan cenderung lebih sadar dengan apa yang terjadi disekeliling mereka.

Orang-orang ekstrovert adalah orang-orang yang suka untuk tergabung kedalam grup-grup tertentu, komunitas, dan memiliki banyak teman. Kelebihan mereka, mereka adalah orang-orang yang secara aktif bersosialisasi dan mereka akan memiliki banyak teman. Sementara kelemahannya adalah mereka sangat takut sendirian, karena jarang instropeksi mereka terkadang merasa tidak kenal dengan diri mereka sendiri dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan ketika mereka berada dalam kesendirian.

Dari uraian diatas kita kembali pada judul, kalau begitu mana kepribadian yang lebih baik? ekstrovert atau introvert? Mengenai hal ini Jung mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada orang-orang yang secara khusus memiliki satu kepribadian. Tidak ada orang yang secara utuh memiliki kepribadian ekstrovert atau seseorang yang hanya memiliki kepribadian introvert. Setiap orang memiliki dua kepribadian ini secara bersamaan, tapi memang ada yang lebih dominan dan lebih sering "dipakai" oleh orang yang bersangkutan. Jung mengatakan :


"Jika kamu menemukan seseorang yang ekstrovert, maka kamu akan menemukan bahwa secara tidak sadar dia adalah seorang yang memiliki kualitas introvert, karena kepribadian ekstrovertnya berada di alam sadar dan dia menekan kepribadian introvernya ke alam bahwa sadar"

Dari kata-kata diatas, hal yang perlu dicatat adalah orang itu tidak pernah secara utuh berkepribadian ekstrovert atau introvert. Jadi sekali lagi mana kepribadian yang lebih baik? jawabannya adalah tidak ada kepribadian yang lebih baik, keperibadian ekstrovert dan introvert dua-duanya dibutuhkan oleh seseorang. Kepribadian yang lebih baik menurut Jung adalah seseorang yang bisa menyeimbangkan kecenderungan ekstrovert maupun introvertnya.

Sebagai contoh, orang-orang ekstrovert itu adalah orang-orang yang bergantung pada dunia luar, mereka bergantung pada teman-temannya. Tapi pada kehidupan sebenarnya terkadang kita dihadapkan pada situasi-situasi dimana orang ekstrovert harus bisa introspeksi. Seperti dalam kondisi dimana mereka harus berjuang sendiri, seperti untuk mencapai prestasi dalam jenjang pendidikan, pekerjaan, bahkan situasi sosial ketika mereka sedang sendiri. Introspeksi bisa menghindarkan mereka dari kecemasan dan kegelisahan ketika mereka merasa sendiri.

Sama halnya seperti orang-orang intovert, mereka juga tidak lebih baik. Orang-orang introvert terlalu tergantung dengan dunia dalam dirinya, terlalu mengandalkan pikiran dan perasaan mereka. Padahal terkadang ada masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh diri mereka sendiri, ada masalah-masalah yang hanya bisa diselesaikan dengan cara mengkomunikasikan pikiran-pikiran mereka. Dengan merubah paradigma menjadi seorang ekstrovert untuk sementara mereka akan bisa untuk menyelesaikan lebih banyak masalah, dan mereka akan terhindar dari depresi karena mereka tidak mampu mengkomunikasikan pikiran-pikiran mereka.

Intinya adalah, ketika seorang introvert mengaktifkan sisi ekstrovert yang selama ini berada di alam bawah sadarnya, mereka akan mampu menyelesaikan masalah dengan mengkomunikasinnya. Atau, ketika situasi menuntut mereka untuk introspeksi, maka orang-orang ekstrovert harus mengaktifkan sisi introvertnya sehingga si masalah bisa terselesaikan dengan rencana yang sudah dipikirkan dan sudah matang.

Bisa menyeimbangkan antara kepribadian ekstrovert dan introvert pada diri kita adalah kunci untuk memiliki mental yang lebih sehat dan terhindar dari gangguan-gangguan, seperti gangguan kecemasan maupun depresi.Kita harus sadar bahwa kedua kualitas ini selalu ada dalam diri kita dan tergantung kita mau memanfaatkannya atau tidak.

Semoga artikel ini bisa membawa manfaat :)

Sumber :

Roy, G., (2014), Jung’s Theory of Introvert and Extrovert Personalities, diunduh dari http://fractalenlightenment.com/31622/life/jungs-theory-of-introvert-and-extrovert-personalities.

Read more at: http://fractalenlightenment.com/31622/life/jungs-theory-of-introvert-and-extrovert-personalities | FractalEnlightenment.com 

1 comment:

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"