Translate

Hal-Hal yang Membuat Kita Bertahan dalam Hubungan yang Tidak Sehat

Kenapa kita bertahan dalam hubungan yang tidak sehat?
Kenapa kita bertahan dalam hubungan yang tidak membawa kebaikan?
Setiap orang pasti pernah dan membutuhkan hubungan dalam hidupnya. Kita pun demikian, kita butuh teman kita membutuhkan orang lain dalam kehidupan kita. Penulis membutuhkan orang tua, kawan, keluarga, dan kekasih, begitu juga dengan para pembaca sekalian. Pembaca juga pasti butuh seseorang dalam kehidupan pembaca, siapapun itu, pasti kita semua memiliki orang-orang yang berharga di dalam hubungan kita.

Kita membutuhkan orang lain, kita membutuhkan teman, karena itu lah kita menjaga hubungan kita dengan mereka, kita memelihara kedekatan dengan mereka. Tetapi, walaupun demikian tidak semua hubungan dalam kehidupan kita bersifat baik. Ada bentuk-bentuk hubungan yang sebenarnya merugikan kita, ada hubungan-hubungan yang sebenarnya lebih baik kita tinggalkan. Hubungan-hubungan yang kita berusaha pelihara, tapi pasangan kita dalam hubungan itu tidak melakukan hal yang sama, bahkan mungkin mereka mengacuhkan kita, mereka tidak peduli dan merendahkan kita.

Ada seorang istri yang terus disiksa oleh suaminya tapi tetap bertahan, atau seorang anak yang dimintai uang terus-menerus, “dipekerjakan”, dan dibully oleh anak-anak sebayanya tapi dia masih tetap berteman dengan dia, atau seorang laki-laki yang berpacaran dengan wanita, dan dia hanya dimanfaatkan untuk mengantar jemput saja, tetapi wanita tersebut menjalin hubungan asmara lain dibelakangnya. Kejadian-kejadian seperti ini tidak jauh dari kehidupan kita, kejadian-kejadian seperti ini ada disekitar kita, bahkan mungkin kita atau orang-orang terdekat di sekitar kita pernah mengalami hal ini.

Pertanyaannya adalah, kenapa seseorang tetap bertahan dalam hubungan seperti? Apa yang menyebabkan seseorang tetap bertahan dalam hubungan yang tidak menguntungkan dia?, atau dengan kata-kata yang sedikit lebih baik, kenapa mereka tetap berada dalam hubungan yang tidak membawa kebaikan bagi dirinya?

Sudah menjadi suatu kepercayaan para ahli psikoterapi bahwa hubungan kita dengan orang lain merefleksikan pikiran kita mengenai diri kita sendiri. Sebagi contoh, jika kita tidak menghargai diri kita, maka teman kita juga tidak akan menghargai kita. Meraka tidak akan mau membela kita, sering tiba-tiba membatalkan janji, atau bahkan lupa dengan keberadaan diri kita. Mereka tidak akan mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan kita, karena kita juga tidak melakukan hal tersebut.

Sean Grover dalam artikelnya yang berjudul Why You Keep Choosing Unhealthy Relationship mengatakan ada tiga hal yang bisa menyebabkan kita terus berada dalam hubungan yang tidak sehat, dalam hubungan yang sebenarnya tidak membawa kebaikan bagi diri kita. Tiga hal tersebut adalah :

1. Rendahnya kepercayaan diri, seseorang yang merasa tidak percaya diri akan menganggap bahwa perilaku buruk yang dilakukan pasangannya terhadapnya adalah karena mereka pantas mendapatkan hal itu. Misal anda “dipekerjakan” oleh teman anda diperintah kesana-kesini, dan dimanfaatkan, anda merasa tidak nyaman tapi anda bilang kepada diri anda “tidak apa-apa, da aku mah apa atuh? Bodoh, miskin, dsb”/. Hal seperti inilah yang membuat anda dimanfaatkan, yang membuat anda tidak dihargai.

Hal yang harus digaris bawahi adalah kita harus ingat bahwa semua orang layak mendapatkan perlakuan yang baik dari orang lain. Anda harus berlaku baik terhadap orang-orang disekitar anda, begitu juga mereka. Yakinlah bahwa anda layak mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari orang-orang disekitar anda, setiap orang memiliki kesetaraan dalam hak, maka jangan biarkan anda diperlakukan dengan buruk oleh orang-orang disekitar anda. Jika bukan anda, maka siapa lagi yang akan membela diri anda sendiri.

2. Takut oleh rasa kesepian, rasa takut akan kesepian juga bisa membuat anda terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Karena kita cenderung takut ditelantarkan dan diisolasikan oleh teman kita, membuat kita menerima dan membiarkan perilaku-perilaku buruk mereka terhadap kita. Kita tahu bahwa kita dimanfaatkan dan disakiti, tapi karena kita takut merasa kesepian kita biarkan hal itu, dan lebih mengerikannya lagi adalah kita menerima perlakuan mereka terhadap kita.

Jangan takut untuk merasa kesepian, ketika kita merasa bahwa hubungan kita sudah mulai tidak sehat, pada saat itulah kita harus beranjak dari hubungan tersebut, kita harus “move on”. Tidak perlu takut tidak mendapatkan teman, yakinlah dan percaya lah pada diri anda, bahwa anda bisa mendapatkan teman-teman yang lebih layak, teman-teman yang peduli dan mau berdiri untuk membela anda.

3. Menjadi seorang "pengasuh", hal terakhir yang membuat kita terus berada dalam hubungan yang buruk adalah bahwa kita mengabaikan kebutuhan kita dengan mengurus kebutuhan orang lain, hal ini terjadi ketika kita hanya merasa berharga ketika kita peduli terhadap orang lain ketika kita memberi orang lain. Kita mengabaikan kebutuhan kita sendiri karena kita terlalu baik pada orang lain hingga kita dimanfaatkan oleh orang lain.

Untuk alasan yang terakhir ini, bukan berarti kita tidak boleh baik terhadap orang lain. Penulis merasa bahwa kebaikan ada di dimensi yang berbeda, kita harus baik terhadap orang lain, dan harus menolong orang yang membutuhkan. Tetapi, bukan karena agar “kita merasa baik dengan melakukan hal tersebut, atau agar orang lain menganggap kita baik” tapi karena “kita memang harus melakukan hal tersebut”. Pada saat itu lah kebaikan kita tidak menjadi sesuatu yang membuat hubungan kita menjadi buruk.

Jika kita berbuat baik hanya agar diterima oleh orang lain, hal itu akan membuat kita lelah. Hal itu akan membuat kita dimanfaatkan oleh orang lain. Berbuat baik untuk tujuan itulah yang akan membuat kita terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Berbuat baiklah karena anda harus berbuat baik, menolong lah karena memang itu yang harus anda lakukan, dan jangan mengharapkan balasan dari mereka, lakukan lah kebaikan untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Karma itu ada, dan Tuhan pasti membalas kebaikan kita.

Baca juga :

Sebagai kesimpulan, tanyakanlah pada diri anda untuk mengevaluasi hubungan anda. Apakah anda merasa lebih nyaman, merasa lebih berani, dan merasa dihargai? Ketika berhubungan dengan dia. Jika anda menjawab semua pertanyaan itu dengan “ya” maka hubungan itu layak untuk dipertahankan.

Hal yang perlu digaris bawahi adalah bahwa teman baik juga terkadang memiliki hari yang buruk, terkadang mungkin anda merasa tidak dihargai atau merasa tidak nyaman berada bersamanya, anda bisa memaafkan hal tersebut jika itu hanya sekali atau dua kali. Tetapi ketika anda terus menerus merasakan hal tersebut ketika berhubungan dengan dia, ini adalah sinyal bagi anda untuk “move on”.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"