Kebanyakan orang, bahkan mereka yang mengalami gangguan
mental serius seperti schizophrenia, antisocial personality disorder, obsesive
compulsive disorder, dan gangguan-gangguan lain bisa menjawab dengan pasti
ketika mereka ditanya “kamu itu laki-laki?” atau “kamu wanita?”. Ketika
pertanyaan seperti itu muncul, kebanyakan orang bisa dengan lancar dan dengan
pasti menjawab pertanyaan tersebut karena mereka memiliki identitas gender, mereka mengetahui kelamin mereka dan akan
mengikuti gender yang mana. Identitas gender ini tertanam kuat sejak anak-anak
dalam diri mereka dan muncul mengikuti jenis kelamin mereka secara fisik.
Sehingga mereka yang sudah mantap memiliki identitas
gender tertentu bahkan ketika menghadapi situasi stress dan situasi
mengancam, identitas gender mereka
tidak akan berubah. Gangguan identitas gender (GIG) adalah gangguan yang
terjadi ketika seseorang memiliki identitas gender yang berbeda dengan jenis
kelamin yang mereka miliki secara fisik. Contoh,secara fisik mereka memiliki
jenis kelamin pria, tapi mereka menganggap diri mereka adalah seorang wanita
–gender adalah pandangan tentang jenis kelamin secara psikologis- dan mereka
berpikir bahwa mereka adalah wanita yang terperangkap dalam tubuh pria.
Gangguan
identitas gender masih menjadi dalam perdebatan dan kontroversi, karena bagi
orang-orang yang didiagnosa dengan gangguan ini mereka merasa tidak suka.
Alasannya sederhana, karena ini sudah takdir mereka, mereka lahir dengan
kecenderungan gender yang berlawanan dengan jenis kelaminnya. Mereka terlahir
sebagai seorang wanita dalam tubuh pria, atau seorang pria dalam tubuh wanita,
dan hal itu bukanlah kesalahan mereka. Media juga terkadang berperan
dalam mengekspos identitas gender yang bertentangan dengan jenis kelaminnya, terkadang ada peran banci-bancian, presenter pria yang terlalu feminim, dan sebagainya. Bahkan facebook salah satu media terbesar didunia pernah mengeluarkan pilihan yang banyak dalam gender, tidak hanya 2 tapi lebih dari 50 pilihan gender. Didalamnya termasuk, transgender, transeksual, ciseksual, dansebagainya.
dalam mengekspos identitas gender yang bertentangan dengan jenis kelaminnya, terkadang ada peran banci-bancian, presenter pria yang terlalu feminim, dan sebagainya. Bahkan facebook salah satu media terbesar didunia pernah mengeluarkan pilihan yang banyak dalam gender, tidak hanya 2 tapi lebih dari 50 pilihan gender. Didalamnya termasuk, transgender, transeksual, ciseksual, dansebagainya.
Terlepas
dari kontroversi dan perdebatan mengenai apakah orang-orang yang memiliki identitas
gender berlawanan dengan jenis kelaminnya adalah orang yang terganggu atau
tidak. Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri yang digunakan oleh para
psikolog untuk mendiagnosa gangguan identitas gender pada seseorang :
- Mencontoh dan menerapkan perilaku dan nilai-nilai dari lawan jenis
- Pada anak-anak bisa diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri berikut, jika anak memunculkan empat atau lebih dari ciri maka anak bisa diduga akan mengembangkkan gangguan identitas gender, ciri-ciri tersebut yaitu :
a. Adanya keinginan untuk menjadi dan
memaksakan bahwa ia adalah lawan jenisnya.
b. Anak merasa bahwa dia Lebih
menyukai memakai pakaian lawan jenis.
c.
Anak lebih suka memainkan peran sebagai lawan jenis baik itu dalam
bermain atau dia berkhayal menjadi lawan jenis.
d. Anak Lebih suka
bermain dengan permainan yang sering dilakukan lawan jenis.
e. Anak lebih suka bermain bersama dengan teman-teman yang berlawanan jenis.
- Pada remaja dan orang dewasa, gejala-gejala adanya gangguan identitas gender muncul dalam bentuk keinginan untuk menjadi lawan jenisnya, mengikuti kelompok lawan jenisnya, dia memiliki keinginan untuk diperlakukan sebagai lawan jenis oleh orang lain, dan dia memiliki keyakinan bahwa perasaannya seperti perasaan lawan jenisnya.
- Ada perasaan tidak nyaman pada jenis kelamin fisiknya dan ada perasaan terasingkan jika dia ada bersama-sama dengan orang yang memiliki jenis kelamin sama.
- Pada anak-anak, gangguan identitas gender muncul dalam bentuk :
- Pada anak laki-laki, dia akan merasa tidak suka dan merasa jijik dengan penisnya, dia yakin bahwa mungkin penisnya akan hilang sendiri seiring berjalanya waktu, anak ini juga tidak akan menyukai permainan yang biasanya dimainkan oleh laki-laki,
- Pada anakperempuan, dia akan menolak untuk buang air kecil seperti wanita pada kebanyakan, yaitu dengan cara duduk, dia berpikir dan yakin bahwa mungkin penis akan tumbuh dengan sendirinya, dan dia juga akan merasa tidak suka dengan tumbuhnya payudara dan datangnya menstruasi, merasa tidak suka pada pakaian-pakaian perempuan.
- Pada remaja dan dewasa, gangguan identitas gender akan muncul dalam wujud, adanya keinginan yang kuat untuk menghilangkan ciri-ciri jenis kelamin fisiknya hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pemberian hormon atau operasi plastik, dia sendiri memiliki sebuah keyakinan bahwa ia dilahirkan dengan jenis kelamin yang salah.
Sumber :
Davison, G.C. ; Neale. J.M. ; Kring,
A.M. (2006). Psikologi Abnormal (Edisi ke-9). Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada.
Nevid, J.S; Rathus, S.A; Greene,
B.A. (2000) . Abnormal Psychology In A Changing World (4th edition). New Jersey
: Prentice Hall.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar
"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"