Mungkin ada yang bertanya-tanya gambar siapa disamping? Dia adalah Ted Bundy, seorang pembunuh berantai, yang dengan ketampanan dan kharismanya membuat wanita-wanita mencintai dia, lalu kemudian dia memperkosa dan membunuhnya. Dia terlahir dari hubungan tanpa pernikahan, yang keluarganya mencurigai bahwa ayahnya sebenarnya adalah kakeknya sendiri.Sejak kecil dia selalu berusaha menghindari stigma sosial karena dia tidak memiliki ayah. Dia dibesarkan dan seorang yang sangat mencontoh kakeknya, seorang yang rasis, kasar, dan "tiran" dirumahnya.
Kita mengawali artikel ini dengan sebuah biografi singkat, karena setelah kita membahas gambaran umum tentang seperti apa itu gangguan kepribadian antisosial, sekarang kita akan membahas apa yang menyebabkannya.
Interaksi dari faktor psikologis, biologis, dan
sosiokultural bisa menyebabkan seseorang mengembangkan gangguan kepribadian
antisosial. Anak yang memiliki orang tua dengan gangguan ini cenderung akan
mengembangkan gangguan yang sama, genetik kembali berperan sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi gangguan. Tapi bagaimanapun, genetik hanya menjadi faktor
“bibit”, anak tidak akan mengembangkan gangguan yang bersangkutan jika mereka
berada dalam lingkungan dan pola asuh yang sehat.
Anak dengan kecenderungan
seperti itu, atau bahkan anak yang tidak memiliki kecenderungan mengalami
gangguan kepribadian antisosial jika dibesarkan dalam lingkungan yang tidak
sehat, seperti orang tua yang cenderung menyiksa, atau lingkungan yang dipenuhi kriminal,
mereka cenderung akan mengembangkan gangguan ini.
Anak-anak yang memiliki harga
diri rendah dan kepercayaan diri rendah pun mungkin untuk mengembangkan
gangguan kepribadian anti sosial. Kenapa? Karena mereka akan berusaha untuk
membuktikan kemampuan mereka dengan cara yang salah, seperti dengan melakukan agresi
dan melakukan perusakan terhadap orang dan binatang. Mereka akan menunjukan bahwa diri mereka hebat dengan hal-hal yang cenderung menyimpang.
Jika
kita mengacu pada tokoh-tokoh yang telah disebutkan dalam artikel sebelumnya, sebagai misal Trevor dari GTA V adalah seorang anak yang tumbuh dengan berganti-ganti ayah
sebanyak delapan kali, dan ayah-ayahnya tersebut adalah orang yang sering
melakukan kekerasan fisik padanya, dan dia tumbuh dengan ibu yang melakukan
kekerasan psikologis padanya dengan menghinanya sebagai anak yang tidak
berguna.
Dia pernah melakukan kejahatan pada waktu anak-anak dengan cara
membakar mini market, dan beberapa kali membunuh orang yang tersesat di hutan dekat tempat dia tinggal. Setelah
dewasa pun kelakuannya tidak begitu berubah, dia adalah seorang yang kasar,
seorang pembunuh, mudah marah, tidak berpikir panjang, dan sebagainya. Dia
merampok bank, menjadi seorang penjual narkotika kelas kakap, dan berbagai
jenis kriminal lainnya.
Seperti inilah gambaran kehidupan dari seorang dengan
gangguan kepribadian antisosial, mungkin ada hiperbola pada karakter yang
bersangkutan karena dia adalah seorang tokoh fiktif. Tapi, pada kenyataannya
kondisi orang dengan gangguan kepribadian gangguan antisosial tidak begitu
berbeda dengan gambaran diatas.
Sebagai contoh Jeffrey Dahmer si Kanibal yang
memperkosa dan membunuh 15 anak laki-laki, dengan cara memancingnya ikut ke
rumahnya dengan cara baik-baik, atau Charles Manson seorang pembunuh dan menipu
wanita-wanita muda untuk ikut bersama dia membunuh orang lain, atau Ted Bundy yang melakukan pembunuhan berantai terhadap wanita yang terpikat oleh charisma dan ketampanannya.
Dari
gambaran diatas, apa yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk mencegah anak-anak
dengan kecenderungan untuk mengembangkan gangguan kepribadian antisosial? Yang
pertama kita harus menghindari “labeling” terhadap anak itu, yaitu kita sejak
awal sudah memberi dia label atau menganggap anak penjahat, nakal, dan hal-hal sejenis hanya karena dari beberapa karakteristik yang muncul saja.
Hindari melakukan hal seperti ini terhadap anak karena dengan adanya labeling perilaku kita pada anak tersebut akan berbeda dan
mungkin malah menyebabkan anak tersebut mengembangkan gangguan kepribadian
antisosial. Dengan adanya labeling anak jadi merasa bahwa dia benar-benar seperti itu, dan mau ngga mau dia akan berperilaku seperti itu juga.
Yang kedua, adalah dengan melakukan pencegahan dengan cara
pendidikan pola asuh terhadap orang tua anak yang bersangkutan, jika ada
indikasi kekerasan dalam keluarga anak yang bersangkutan maka sebisa mungkin
orang tua diberi tahu tentang cara mengasuh yang baik dan penuh kasih sayang,
diberi tahu mengenai cara menghukum yang tidak menggunakan kekerasan fisik
maupun psikis seperti menghina dan sebagainya.
Hal ini bertujuan agar anak akan
lebih mengerti mengenai hal yang dilakukannya adalah suatu kesalahan.
Pendidikan dini mengenai mana perilaku yang benar dan mana perilaku yang salah
juga penting bagi pencegahan berkembangnya gangguan kepribadian antisosial.
Para ahli mengatakan bahwa orang dengan gangguan ini pun bahkan akan mengubah
perilakunya jika mereka mengetahui bahwa perilaku yang dilakukanya pada saat
itu adalah suatu kesalahan.
Mungkin beberapa artikel dibawah ini bisa membantu untuk memahami tentang pola asuh :
Sumber :
American
Psychiatric Association (2000) Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision,
Washington, DC : American Psychiatric Association.
Halgin,
R. P., Susan Krauss Whitbourne (2010) Abnormal Psychology: Clinical
Perspectives on Psychological Disorders, New York : McGraw-Hill.
Meyer,
R. G. (2006) Case Studies in Abnormal Behavior, Seventh
Edition, Amerika Serikat : Pearson Education, Inc..
Michaud,
S.G., Hugh Aynesworth (2000) Ted Bundy: Conversations with
a Killer, Texas : Authorlink Press.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar
"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"