Translate

Mengubah Konflik Negatif menjadi Positif

Berusahalah untuk saling mengerti agar konflik yang dirasa negatif
berubah menjadi pengalaman positif
Manusia adalah mahluk yang unik. Antara satu manusia dengan manusia lainnya tidak pernah ada yang sama persis. Bahkan anak kembar pun tidak mungkin bisa sama persis, pasti ada saja perbedaan diantara mereka, apakah itu bagian-bagian tertentu fisiknya, pola pikir, kebiasaan, bahkan kepribadian mereka. Perbedaan yang ada pada manusia menjadi keindahan tersendiri.

Perbedaan pada manusia adalah salah satu bentuk kasih saying Tuhan terhadap Mahluknya, Dia menciptakan setiap manusia dengan penuh perhatian dan detail, tidak ada yang “copy-paste”. Ayah dan anak pasti memiliki perbedaan, kaka adik juga demikian, apa lagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan apapun. Disisi lain penulis juga merasa bahwa dengan banyak perbedaan, sebenarnya setiap orang bisa mengambil manfaat dari perbedaan tersebut dan belajar dari perbedaan tersebut.

Perbedaan pada manusia menunjukan keindahan tersendiri. Tapi, walaupun demikian perbedaan pada manusia juga cenderung bisa memunculkan masalah. Salah satu masalah yang bisa muncul adalah konflik. Berdasarkan pengertian umum, konflik adalah adanya gesekan atau benturan diantara dua kepercayaan, kepentingan, pikiran, ataupun perilaku yang berbeda. Konflik bisa terjadi pada individu saja, atau bisa juga terjadi pada kelompok, dan hal ini melibatkan adanya ketegangan psikologis yang memuncak bahkan hingga kekerasan fisik.
Penulis yakin bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami konflik, bahkan pembaca juga paling tidak pernah mengalami konflik apakah itu dengan pasangan, atau dengan kelompok lain, atau dengan orang-orang yang tidak suka dengan pembaca, dan lain sebagainya. Selain itu, mungkin konflik yang kita alami tersebut lebih banyak berdampak negatif terhadap diri kita, lebih banyak membawa luka pada perasaan kita.

Tapi tahukah pembaca? Bahwa konflik tidak selamanya buruk. Ada sisi positif dari konflik, yaitu dimana konflik membuat seseorang menjadi lebih dewasa, membuat seseorang berkembang, bahkan konflik bisa membuat orang-orang lebih dekat jika mereka tahu cara menanganinya. Menghindar bukanlah solusi yang tepat dalam menangani konflik, cara untuk menangani konflik adalah dengan menghadapinya, dan menghadapi dengan “cara yang tepat”.

Konflik muncul karena apapun dan dalam berbagai bentuk. Tetapi pada dasarnya konflik muncul karena adanya perbedaan. Hal yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa konflik muncul ketika seseorang atau lebih, satu kelompok atau lebih tidak mengerti dengan orang atau kelompok lainnya. Mereka tidak mengenali orang atau kelompok lainnya. Tidak mengerti dengan apa yang dilakukannya, kenapa mereka merasa seperti itu, dan kenapa mereka berpikir seperti itu adalah inti dari semua konflik.

Inti dari menghadapi konflik adalah dengan memunculkan pengertian dan pemahaman diantara kedua orang atau kelompok yang berebda. Dengan memunculkan pengertian ini konflik bisa berubah dari suatu pengalaman negative menjadi suatu pengalaman yang positif. Pengertian ini yang sangat penting dalam merubah hal itu, karena pada dasarnya manusia itu berbeda-beda baik itu dalam pola pikir, kepercayaan, pola perilaku, dan sebagainya. Maka pengertian terhadap semua itu bisa jadi solusi untuk mengatasi konflik.

Baca juga :

Ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa pasangan yang sering bertengkar, tapi mereka merasa dimengerti oleh satu sama lain sama bahagiannya dengan para pasangan yang sangat jarang bertengkar. Berbeda dengan mereka yang memiliki pasangan dan sering bertengkar, tapi tetap merasa tidak dimengerti mereka cenderung tidak bahagia dengan hubungan mereka.

Perasaan mengerti dan perasaan dipahami inilah yang membuat konflik menjadi sesuatu yang positif. Karena ketika seseorang merasakan seperti ini, mereka cenderung berpikir bahwa pasangan mereka sebetulnya peduli dengan mereka, bahwa pasangan mereka berbeda pendapat dengan mereka untuk kebaikan mereka. Konflik yang tadinya bersifat negatif akan dirasa lebih positif ketika mereka bisa saling mengerti.

Amie. M Gordon, dalam artikelnya yang berjudul 7 Ways to Make Conflict Healthy menyarankan tujuh cara yang bisa membuat seseorang lebih mengerti satu sama lain dalam konflik. Cara-cara tersebut adalah :

  1. Daripada memikirkan bagaimana caranya cara pikir kita bisa dimengerti, bisa sampai pada pasangan kita. Cobalah untuk membalikan pemikiran tersebut, jadikan “bisa mengerti” pasangan kita adalah tujuan kita. Lalu kapan kita akan dimengerti oleh orang lain? Jika kita terus berusaha mengerti orang lain? Bukankah ada kiasan “lakukan pada orang lain apa yang kamu inginkan dari orang lain, dan jangan lakukan pada orang lain apa yang tidak kamu inginkan dari orang lain.” Penulis memahami kiasan ini dengan contoh, yaitu jika kamu ingin dimengerti orang lain maka mulailah untuk mengerti orang lain, jika kamu tidak ingin di bentak oleh orang lain maka jangan membentak orang lain.
  2. Hindari 4 hal yang akan memperburuk konflik, yang pertama harus dihindari adalah mengkritik, dalam konflik mengkritik orang lain hampir selalu dianggap sebagai suatu serangan, maka hindarilah ini. Kedua, defense, menutup diri dengan berbagai cara, banyak mengeluarkan alasan, dan lain sebagainya. Ketiga, menyalahkan atau menghina diri, hal ini sangat dibenci oleh pasangan kita ketika sedang konflik. Hal ini bisa dianggap bahwa kita tidak mendengarkan mereka, marah kepada mereka tetapi dengan cara menghina diri sendiri, dsb. Keempat adalah stonewalling, atau menghindari kontak dengan orang yang memiliki konflik dengan kita, diam, tidak mau bekerjasama, dan lain sebagainya.
  3. Jangan memfokuskan pikiran pada hal negative yang dikatakan oleh pasangan kita, tapi berpikirlah bahwa mungkin mereka berkata seperti ini karena mereka sayang pada kita, atau pikiran-pikiran lain yang menunjukan bahwa pasangan kita memiliki tujuan positif terhadap kita.
  4. Selain hal diatas, coba pikirkan juga karakter-karakter positif lainnya yang ada pada pasangan kita. Mungkin salah satunya adalah bahwa kita juga coba memikirkan jasa mereka terhadap kita, karakter mereka yang kita sukai, rasa terima kasih kita terhadap mereka, dan lain sebagainya.
  5. Cobalah berpikir bahwa kita dan pasangan kita adalah partner, dalam konflik ini kita adalah tim. Coba pikirkan solusi kenapa kita tidak bisa setuju dan apa yang harus kita lakukan. Jangan anggap mereka sebagai musuh, dan jangan berpikir bahwa dalam konflik harus ada yang menang atau kalah. Jangan jadikan hal tersebut sebagai tujuan untuk menyelesaikan konflik.
  6. Pahami juga bahwa tidak akan mudah untuk mengikuti saran-saran diatas, terutama ketika pasangan kita tidak berusaha untuk menerapkan saran-saran diatas. Kita akan sulit menghadapi mereka, karena mungkin mereka tidak sedang berjuang untuk memahami kita.
  7. Beri dirimu mantra, mantra yang simple seperti”ayo berusaha lebih mengerti dia” mantra seperti ini berfungsi untuk mengingatkan kita untuk tujuan kita.
Baca juga :

Dengan menerapkan solusi-solusi diatas, diharapkan kita bisa merubah konflik yang bersifat negative menjadi sesuatu yang lebih konstruktif dan menjadi pengalaman yang positif bagi kita.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"