Translate

3 Cara Mengatasi Amarah

Mengekspresikan marah dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi
amarah.
Orang yang paling kuat adalah orang yang bisa mengendalikan amarahnya
-Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (KW)-

Apa itu sebenarnya amarah? Marah bisa diartikan sebagai salah satu bentuk emosi yang merupakan reaksi kita terhadap sesuatu yang dianggap sebagai ancaman atau provokasi. Marah ada dalam berbagai tingkatan, dimulai dari merasa sedikit terganggu oleh orang lain hingga mengamuk. Sebetulnya marah bukanlah emosi yang sepenuhnya buruk jika kita bisa mengendalikannya, Lerner dalam jurnalnya Fear, anger, and risk. Journal of Personality and Social Psychology menyebutkan bahwa marah tidak sepenuhnya emosi yang “buruk” marah bisa membuat seseorang merasa kuat dan bertenaga.

Marah bisa digunakan untuk berbagai hal yang positif, sebagai contoh memotivasi kita untuk mempertahankan apa yang kita percayai sebagai kebenaran, para pejuang kemerdekaan, dan revolusi terjadi adalah karena mereka “mengambil keuntungan” dari rasa marah mereka terhadap pihak oposisi. Dalam olah raga pun, rasa marah bisa menjadi sesuatu yang positif dan memotivasi atlit untuk berkompetisi dengan lawannya.

Tetapi walaupun demikian, marah juga bisa membuat seseorang berjuang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak penting atau Sesuatu yang sebenarnya buruk. Orang yang marah biasanya cenderung bertindak lebih dulu, dan berpikir kemudian, “pukul dulu, tanya nanti terakhir” adalah kiasan yang mungkin cukup tepat untuk orang yang marah. Karena itu banyak tokoh yang menyarankan untuk ketika marah kita harus berusaha tenang dan berpikir terlebih dahulu. 
Thomas Jefferson mengatakan bahwa dalam keadaan marah berhitunglah hingga 10 bahkan hingga 100. Tujuan dari hal ini adalah jika kita marah, kita harus berhenti dulu sejenak untuk berpikir akibat dari tindakan yang akan kita ambil, dan jika mampu berusahalah untuk menghindari tindakan-tindakan yang akan merugikan orang disekitar kita, bahkan merugikan kita sendiri. Atau, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (KW) pernah berkata bahwa jangan mengambil keputusan dalam keadaan marah.

Hal ini adalah agar kita menghindar tindakan-tindakan yang kita sendiri akan menyesal di kemudian hari, sebagai contoh ketika kita marah mungkin kita akan mengatakan hal-hal yang menyakitkan yang tidak bisa kita Tarik kembali nanti. Kemarahan bisa menjadi sesuatu yang positif jika kita bisa mengendalikannya, dan bisa menghacurkan diri kita sendiri jika kita terlalu mengumbar kemarahan tersebut. Kita harus mengenali emosi marah kita, apa yang menyebabkannya, dan cara menyelesaikannya

Baca juga :

Kita semua pasti pernah merasakan marah, dan mungkin diantara kita ada yang pernah merasakan penyesalan karena amarah tersebut. Karena hal itu lah kita harus belajar mengendalikan amarah kita, Brad J. Bushman Ph.D. dalam artikelnya Anger Management : What Works and What Doesn’t mengatakan bahwa ada tiga cara yang mungkin dilakukan untuk mengatasi amarah : ditekan, diekspresikan, dan dihilangkan, setiap cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut penjelas dari ketiga cara tersebut :

Ditekan

Salah satu cara yang paling standar dalam mengatasi amarah adalah dengan menekannya, dengan menyembunyikan amarah tersebut. Cara ini adalah cara yang paling banyak dilakukan oleh orang-orang. Sisi positif dari cara ini adalah, dengan menekan dan menyembunyikan amarah kita tidak perlu khawatir dengan tanggapan orang-orang disekitar kita. Kita tidak perlu khawatir bahwa kita akan menyakiti orang-orang yang kita cintai karena amarah kita. Lalu, seiring dengan waktu ada kemungkinan amarah itu bisa hilang, berdasarkan teori facial feedback bahwa otot-otot pada wajah akan mempengaruhi emosi kita. Sehingga orang yang menyembunyikan amarahnya akan merasa lebih tenang dari pada orang yang mengumbar amarahnya.

Dengan ditekan ada beberapa hal positif yang bisa didapatkan, tetapi walaupun demikian banyak juga hal negate yang bisa terjadi pada kita dengan menekan amarah tersebut. Penelitian membuktikan bahwa untuk menyembunyikan dan menekan amarah dibutuhkan energy yang sangat besar, sehingga hal ini bisa jadi buruk untuk kesehatan kita, sebagai contoh meningkatkan kemungkinan kita untuk terkena penyakit jantung.

Mengekspresikannya

Cara yang kedua untuk mengatasi marah adalah dengan mengekspresikannya. Teori katarsi adalah salah satu teori yang cocok untuk menjelaskan mengenai cara ini, cara ini dilakukan karena marah dianggap sebagai suatu tekanan dalam diri yang berbahaya jika tidak diekspresikan, marah yang tidak diekspresikan akan merusak orang yang bersangkutan. Tapi, walaupun terdengan idela bukti penelitian menunjukan bahwa dengan mengekspresikan marah sebenarnya hal itu menjadi lebih buruk bagi kita.

Dengan banyak marah sebenarnya bukan hal yang baik bagi tubuh kita, bahkan sama seperti menahan marah, orang yang banyak mengeskpresikan kemarahannya juga cenderung mudah terkena serangan jantung. Selain itu dengan mengekspresikan marah juga sebenarnya kita tidak sedang mengurangi rasa marah kita, bahkan sebaliknya dengan melakukan hal ini kita hanya menambah agresifitas kita terhadap orang lain. Jika dikatakan dengan kiasan, mengekspresikan kemarahan itu seperti “memadamkan api menggunakan bensin”.

Menghilangkannya

Cara yang ketiga adalah dengan menghilangkan amarah tersebut. Cara yang ketiga ini sangat penting karena kedua cara sebelumnya pada dasarnya tidak menghilangkan marah tersebut, orang yang melakukan kedua cara tersebut sebenarnya tetap marah tetapi dalam bentuk yang berbeda. Kunci dari cara ketiga ini adalah bagaimana caranya kita berhenti marah.

Pada emosi, termasuk marah sebenarnya terdiri tidak hanya dari perasaan saja tetapi hal tersebut mempengaruhi juga reaksi tubuh kita. Jadi ketika kita marah kita bisa saja menghilangkan marah tersebut dengan menarik nafas panjang, berusaha relaks, bahkan Rasulullah (SAW) mengatakan bahwa ketika kita marah hendaknya kita duduk, lalu jika masih marah berbaring. Hal ini sebenarnya adalah untuk membuat kita berhenti sejenak, memberikan pada diri kita kesempatan untuk berpikir dan merenungkan akibat dari perbuatan kita jika kita marah. Intinya ketika kita marah usahakan untuk tenang, jangan terbawa dengan impuls untuk melakukan sesuatu.

Kedua kita juga bisa menggunakan taktik mental untuk mereduksi rasa marah kita. Sebagai contoh, jika kita merasa tersinggung dengan komentar orang lain atau teman kita, kita bisa saja berpikir “maafkan mereka, karena mereka tidak mengerti”. Atau dengan berpikir bahwa “komentar tersebut adalah bentuk dari perhatian mereka”. Intinya kita berusaha mengalihkan perhatian kita terhadap rasa marah kita menjadi suatu perasaan yang positif.

Akhir kata, marah bukan lah suatu hal yang negatif ketika kita bisa mengendalikannya, karena itu orang yang bisa mengendalikan marah disebut sebagai orang yang paling kuat. Marah bisa menjadi sumber energi bagi kita, dengan menghilangkan keinginan untuk melakukan sesuatu tanpa pikir panjang kita bisa menggunakan energy yang muncul karena rasa marah untuk menyelesaikan masalah yang ada, untuk memunculkan jiwa kompetitif, dan lain sebagainya.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

2 comments:

  1. Halo, saya Nyonya Christy Morris, pemberi pinjaman pribadi memberikan kesempatan pinjaman seumur hidup. Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi utang Anda dengan segera atau Anda membutuhkan pinjaman untuk meningkatkan komersial Anda? Apakah Anda telah ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Kami memberikan pinjaman kepada individu yang membutuhkan bantuan finansial, yang memiliki utang macet atau butuh uang untuk membayar tagihan, kami memberikan pinjaman dengan bunga rendah 2%. Saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang dapat dipercaya dan diuntungkan dan akan bersedia menawarkan Anda pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui e-mail di: (christymorrisloanfirm@gmail.com)

    ReplyDelete
  2. Tetimony Sejati: Elok Cahyono
    elokycahyono@gmail.com
    dari Balikpapan Indonesia
    Bank Rakyat Indonesia
    Rp150.000.000

    Email RIKA ANDERSON LOAN COMPANY di rikaandersonloancompany@gmail.com
    Whatsapp: +19147057484

    Selamat siang dan damai untuk RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, nama saya Elok Cahyono dari Balikpapan Indonesia, harap berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman online, jadi banyak pinjaman pinjaman di sini semuanya palsu dan mereka hanya di sini untuk menipu Anda dengan uang kecil Anda.

    Saya mengajukan pinjaman sekitar 150 juta dan saya diminta untuk membayar biaya lisensi dan saya membayar, mereka masih menuntut, saya membayar sekitar 3 jt masih saya tidak mendapatkan pinjaman. Maha Suci Tuhan Yang Mahakuasa yang tidak akan menderita saya, saya bertemu dengan seorang ibu secara online Ny. Amalia Amangku amaliaamangkurat@gmail.com dan saya juga menghubungi ibu Sharifah Isfahann di sharifahisfahann54@gmail.com yang membagikan kesaksiannya tentang bagaimana ia hanya mengajukan pinjaman dan mendapat pinjaman tanpa stres, jadi dia memperkenalkan saya kepada Mrs. RIKA ANDERSON LOAN COMPANY,

    Minggu ini, saya mengajukan Rp150.000.000. Saya pikir itu adalah lelucon dan penipuan, tetapi saya menerima pinjaman saya di rekening bank saya dalam waktu kurang dari 24 jam hanya dalam 2% tanpa jaminan. Saya sarankan semua orang di sini membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ms. Rika Anderson dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman Anda.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"