Bermain adalah salah satu cara untuk mengembangkan Secure attachment pada anak |
Hubungan antara orang tua anak adalah hubungan yang spesial, hubungan mereka adalah hubungan yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Anak sangat menggantungkan dirinya kepada orang tua terutama di awal kehidupan mereka. Anak akan mengikuti orang tuanya kemanapun mereka pergi, merasa takut kehilangan orang tua mereka, dan sangat bergantung kepada mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Begitu juga dengan orang tua, bagaimanapun anak merupakan darah dan daging mereka, orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan mereka baik secara fisik maupun psikis. Setelah anak dewasa, kewajiban itu berpindah kepada anak, orang tua yang sudah berusia lanjut mau tidak mau akan menggantungkan dirinya kepada kita, dan kita tidak boleh menolak mereka atas jasa-jasa mereka terhadap kita di awal kehidupan kita.
Karena hubungan orang-tua anak begitu spesial, mereka menempel satu sama lain. Para psikolog menyebut hubungan ini sebagai attachment yang secara harfiah bisa diartikan sebagai lampiran, anak itu adalah lampiran dari orang tua mereka. Sebagaimana, lampiran adalah data dan melengkapi untuk menjelaskan isi dari suatu dokumen. Anak pun akan menunjukan dan menjelaskan kepada orang lain bagaimana orang tua mereka, apa yang diajarkan pada mereka, nilai-nilai yang diterapkan, dan bagaimana mereka berhubungan.
Satu sisi attachment bisa diartikan seperti itu. Tetapi yang dimaksud oleh para psikolog bukanlah demikian, yang dimaksud dengan attachment dalam psikologi adalah kasih sayang, yang dimaksud dengan attachment dalam psikologi adalah hubungan emosional antara orang tua anak. Sudah banyak penelitian yang dilakukan bahwa hubungan emosi yang kuat antara orang tua anak -atau yang para psikolog sebut dengan secure attachment, dan kita pun akan terus menggunakan istilah ini- adalah hal yang sangat penting untuk kesehatan mental di kehidupan selanjutnya.
Attachment atau kasih sayang sangat dibutuhkan oleh anak. Untuk membuktikan hal ini, pada tahun 1950 dilakukan suatu penelitian menarik dilakukan oleh seorang psikolog amerika, Harry Harlow. Harlow mencoba membuat ibu asuh bagi seekor anak monyet, yang pertama dia membuat ibu asuh dari kain yang lembut dan nyaman tapi tidak memberikan makanan, yang kedua Harlow membuat ibu yang memberi makanan melalui botol, tetapi terbuat dari kawat.
Harlow menemukan bahwa anak monyet tersebut menghabiskan banyak waktu dengan ibu asuh yang terbuat dari kain, anak monyet tersebut mencari kenyamanan dan rasa aman serta menjadikannya sebagai patokan ketika dia menjelajahi ruangan tempat eksperimen dilakukan.
Manusia memang tidak bisa dibandingkan dengan monyet. Tapi walaupun demikian, penelitian ini bisa menunjukan bahwa rasa nyaman dan rasa aman yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya merupakan hal yang sangat penting bahkan ketika hal itu dibandingkan dengan kebutuhan hidup -makan-.
John Bowlby, seorang psikolog dan psikoanalist yang berjasa dan dianggap sebagai bapa dari teori attachment mengatakan bahwa attachment adalah hubungan emosional yang bisa mempengaruhi perilaku "dari lahir hingga akhir hayat". Bagaimana kita berhubungan dengan pengasuh kita pada awal kehidupan akan mempengaruhi bagaimana kita berperilaku dalam berhubungan dan berteman dengan orang lain, bagaimana kita bisa mengenal emosi kita sendiri, dan seberapa jauh kita akan membiarkan diri kita jatuh cinta pada orang lain.
Bowlby berpendapat bahwa hubungan orang tua anak di awal kehidupan akan membentuk suatu model mengenai hubungan dengan orang lain dan hal tersebut akan membentuk interaksi anak dengan orang lain seiring dengan perkembangan mereka. Model yang mereka dapatkan diawal kehidupan akan menjadi kepercayaan bagi anak mengenai interaksi seperti apa yang harus mereka lakukan dengan orang lain, dengan pasangan, teman, guru, dan rekan kerja mereka.
Orang tua yang melibatkan diri mereka dengan anaknya akan membantu anak untuk mengembangkan "secure attachment", dan hal ini bisa membantu mereka untuk mengembangkan kesehatan mental, dan cara berhubungan yang baik dengan orang lain. Sementara anak yang diabaikan oleh orang tuanya akan menunjukan hal yang sebaliknya, tidak hanya memunculkan perilaku yang tidak sesuai di masyarakat, bahkan pengabaian yang dilakukan oleh orang tuanya bisa mengakibatkan anak menderita gangguan mental dan terjadi kerusakan pada otaknya.
Sebagai contoh, sekitar 1980 hingga 1990 muncul larangan aborsi di Romania. Hal ini memunculkan suatu kejadian menarik, yaitu meningkatnya jumlah bayi di panti asuhan. Bayi-bayi in diberi makan dan dibersihkan, intinya kebutuhan hidup mereka dipenuhi. Tetapi walaupun demikian, mereak tidak membentuk hubungan yang sehat dengan para pengasuhnya. Kebutuhan fisik mereka terpenuhi, tetapi kebutuhan psikis mereka tidak.
Hal ini menyebabkan bayi-bayi tersebut mengembangkan perilaku yang mirip dengan anak-anak autis. Berulang-ulang menggoyangkan badan, atau memukul-mukul kepala mereka. Fisik mereka juga tidak berkembang dengan baik, kepalanya cenderung lebih kecil dibandingkan rata-rata, dan mereka memiliki masalah dalam memperhatikan dan memahami bahasa.
Anak-anak yang menghabiskan waktunya dalam seting seperti ini, dimana kebutuhan fisik mereka terpenuhi tapi kebutuhan psikis mereka tidak terpenuhi akan memiliki sistem imun yang lemah, dan memiliki masalah dalam kemampuan fisik, kemampuan belajar, dan kemampuan untuk berinteraksi secara sosial. Pertumbuhan mereka cenderung terhambat, dan mereka memiliki masalah tidur bahkan mereka bisa mengembangkan depresi ataupun tanda-tanda autisme.
Ketika hubungan emosi antara orang tua anak tidak begitu kuat, anak tidak akan mampu mengembangkan kemampuan untuk mempercayai orang lain, mereka tidak akan percaya bahwa dunia adalah tempat yang aman, dan orang lain akan merawat mereka. Penelantaran ketika anak-anak, perilaku orang tua yang tidak terduga, ekspektasi orang tua yang tidak realistik, dan kekerasan fisik, verbal, serta emosi yang dilakukan oleh rang tua akan mengajarkan pada anak bahwa lingkungan mereka bukanlah tempat yang aman dan orang-orang yang mereka temui tidak dapat dipercaya.
Hasil dari pengabaian orang tua, hasil dari orang tua tidak membentuk hubungan emosi yang kuat dengan anak adalah bahwa anak akan mengembangkan apa yang disebut dengan "insecure attachment". Ketika anak mengembangkan hal ini, mereka akan kesulitan dalam menjalani hubungan romantis, hubungan kerja, bahkan mereka akan sulit untuk mendapatkan teman. Jika kita adalah seseorang yang mengembangkan "secure attachment" maka kita tidak akan takut untuk membangun kedekatan dan keintiman dengan orang lain. Tapi lain hanlnya jika kita mengembangkan "Insecure attachment", hal ini akan membuat kita takut untuk membangun kedekatan dengan orang lain.
Kasih sayang sangatlah penting bagi anak, pengabaian terhadap kebutuhan psikologis anak akan berdampak buruk bagi mereka, bahkan ketika kita memenuhi kebutuhan fisiknya. Ketika kita sebagai orang tua, memberi uang, makan, pakaian, rumah, dan lain sebagainya tanpa memberi mereka kasih sayang maka hal itu akan berdampak buruk pada anak. Mereka akan mengembangkan berbagai perilaku yang tidak sehat, yang mungkin hal tersebut akan kembali pada kita yang menjadi orang tua mereka.
Jika anda menyukai artikel ini, Baca juga :
Masalah Attachment pada Orang Tua Anak : Dependensi
Menyelesaikan Masalah dengan Remaja yang Memberontak
Sudah Tepatkah Pola Asuh Anda
Antara Anak, Teknologi, dan Orang Tua : Apa yang Harus Dilakukan
Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D
Jika anda menyukai artikel ini, Baca juga :
Masalah Attachment pada Orang Tua Anak : Dependensi
Menyelesaikan Masalah dengan Remaja yang Memberontak
Sudah Tepatkah Pola Asuh Anda
Antara Anak, Teknologi, dan Orang Tua : Apa yang Harus Dilakukan
terima kasih artikel nya....betapa pentingnya peran orang tua dalam perkembangan anak...
ReplyDeleteSama-sama :) Semoga bermanfaat
Deletedear admin, kalo mau konsultasi mengenai psikologi bisa ga?
ReplyDeleteSilahkan, konsultasi bisa dikirim melalui email yang terdapat di halaman kontak :)
DeleteI'm 15 years old. I was born with HIV my mother passed away because of the HIV infection And I regret why i never met Dr Itua he could have cured my mum for me because as a single mother it was very hard for my mother I came across Dr itua healing words online about how he cure different disease in different races diseases like HIV/Aids Herpes,Parkison,Asthma,Autism,Copd,Epilepsy,Shingles,Cold Sore,Infertility, Chronic Fatigues Syndrome,Fibromyalgia,Love Spell,Prostate Cancer,Lung Cancer,Glaucoma.,psoriasis,Cirrhosis of Liver, Cataracts,Macular degeneration, Chrons disease,Infectious mononucleosis.,Cardiovascular disease,Lung disease.Enlarged prostate,Osteoporosis.Alzheimer's disease,psoriasis,Bipolar Disorder,Dementia.,Tach Disease,Breast Cancer,Blood Cancer,Colo-Rectal Cancer,Love Spell,Chronic Diarrhea,Ataxia,Arthritis,Amyotrophic Lateral Scoliosis,Stroke,Fibromyalgia,Fluoroquinolone ToxicitySyndrome Fibrodysplasia Ossificans ProgresSclerosis,Weak Erection,Breast Enlargment,Penis Enlargment,Hpv,measles, tetanus, whooping cough, tuberculosis, polio and diphtheria)Diabetes Hepatitis even Cancer I was so excited but frighten at same time because I haven't come across such thing article online then I contacted Dr Itua on Mail drituaherbalcenter@gmail.com/ . I also chat with him on what's app +2348149277967 he tells me how it works then I tell him I want to proceed I paid him so swiftly Colorado post office I receive my herbal medicine within 4/5 working days he gave me guild lines to follow and here am I living healthy again can imagine how god use men to manifest his works am I writing in all articles online to spread the god work of Dr Itua Herbal Medicine,He's a Great Man.
ReplyDeleteterimakasih sudah berbagi yah kak
ReplyDeletekartu alfamart