Apa Itu Cinta?

Cinta pada para kakek dan nenek mungkin adalah cinta sejati yang memiliki ketiga komponen
intimacy, passion, dan commitment

Topik mengenai "apa itu cinta" sebenarnya muncul karena terinspirasi oleh pertanyaan salah seorang teman penulis, pertanyaannya adalah “cinta itu sebenarnya ada atau tidak sih? Atau yang ada itu hanya rasa suka dan rasa tertarik saja?”.

Pertanyaan ini sebenarnya pertanyaan yang cukup berat bagi penulis, selain karena keterbatasan ilmu dari penulis, pertanyaan itu menjadi sulit karena menurut penulis definisi mengenai cinta itu sangat luas. Pengertian cinta itu beranke ragam tergantung dari sudut mana kita memandangnya.

Jika kita melihat dari sudut pandang ahli biologi mungkin mereka akan mengatakan bahwa cinta adalah “dorongan yang terkait seksual pada mamalia, posisinya sama seperti rasa lapar dan haus”. Jika kita melihat dari sudut pandang seorang pujangga Jalaludin Rumi menggambarkan cinta sebagai “sesuatu yang manis, Cinta adalah yang mengubah perungu menjadi emas, cinta membangkitkan yang mati menjadi hidup, cinta merubah raja menjadi budak.” Definisi dari cinta tidak terbatas pada dua definisi ini saja, tentu definisi lain mengenai cinta masih banyak lagi.

Karena blog ini bernama Gerbang Psikologi, tentu kita akan membahas cinta dari sudut pandang orang-orang psikologi. Salah satu teori yang membahas tentang cinta dalam ilmu psikologi adalah teori dari Robert Sternberg (1986-1987), teorinya dikenal dengan nama The Triangular Theory of Love, atau dalam bahasa indonesia berarti teori segitiga dari cinta.

Robert Sternberg mengatakan bahwa ada tiga komponen penting yang membangun cinta, kombinasi diantara ketiga komponen itu yang membentuk jenis-jenis cinta pada seseorang. Ketiga komponen itu adalah intimacy, passion, commitment.

Intimacy, secara harfiah bisa diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai kemesraan, keintiman, atau hubungan yang dekat. Sternberg mengatakan bahwa intimacy adalah perasaan hangat, pengertian, komunikasi, support, dan seseorang bisa berbagi berbagai macam hal dengan pasangannya. Karakteristik-karakteristik ini adalah karakteristik yang sering terlihat dalam hubungan penuh cinta.

Pada dasarnya intimacy adalah hal-hal yang melibatkan emosi. Contoh dari intimacy bisa muncul dalam berbagai hal, sebagai misal seorang istri yang merasa puas karena curhatnya didengarkan oleh suaminya, anak yang merasa disayangi oleh orang tuanya karena sering dipeluk, seorang pria yang merasa di mengerti oleh pacarnya karena dia merasa tidak diganggu ketika sedang bekerja, adalah berbagai contoh dari adanya intimacy dalam hubungan seseorang.

Komponen ini adalah komponen inti dari membangun hubungan yang penuh cinta, apakah hubungan itu adalah hubungan dengan pasangan, dengan anak, keluarga atau dengan teman.

Komponen yang kedua adalah passion, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai gairah, semangat, atau nafsu. Komponen ini sering dicirikan dengan adanya ketertarikan secara seksual terhadap pasangan kita, adanya harapan yang bersifat seksual dari pasangan kita.

Perilaku-perilaku seksual dalam hubungan penuh cinta, seperti memeluk, mengelus, atau mencium pasangan adalah hal berbagai contoh yang terkait dengan komponen ini. Passion menurut sternberg lebih bersifat motivasi pada diri seseorang. Karena itu komponen kedua ini lebih sering muncul pada hubungan-hubungan cinta yang bersifat romantis, seperti pada suami-istri, pacar, dan sebagainya. Ketika kita suka pada seseorang karena dia tampan, atau karena kita menyukai bentuk tubuhnya maka itu adalah Passion.

Komposisi yang terakhir dari cinta adalah commitment, komponen yang sangat erat kaitannya dengan kognitif seseorang, komponen cinta yang erat kaitannya dengan pertimbangan seseorang secara logika. Commitment adalah keputusan seseorang untuk mempersembahkan dirinya, untuk "mengabdikan" dirinya untuk membangun hubungan dengan orang lain, mereka bekerja keras untuk terus memelihara hubungan tersebut dan membuat hubungan tersebut tetap menyenangkan.

Seorang ibu yang bangun pada malam hari untuk menyusui anaknya yang menangis adalah salah satu bentuk komitmen dia sebagai orang tua terhadap anaknya, seorang suami yang menjemput istrinya dalam keadaan hujan adalah salah satu bentuk komitmen yang ditunjukan oleh suaminya, dan seorang wanita yang menerima lamaran dari pacarnya adalah salah satu contoh bahwa dia memutuskan untuk membangun komitmen dengan pria tersebut.

Hubungan dan jenis cinta pada seseorang terbentuk dari kombinasi dari ketiga komponen tersebut. Sebagai contoh, cinta orang tua - anak mungkin adalah kombinasi dari komponen intimacy dan commitment, cinta pada pacar adalah kombinasi dari intimacy dan passion, atau misalnya bisa juga hubungan cinta yang terdiri dari komponen commitment saja tanpa disertai kedua aspek lainnya, yang oleh Steinberg disebut dengan empty love, biasanya terjadi pada pasangan suami-istri yang sudah hampir bercerai.

Tentu hubungan cinta yang paling baik dan paling banyak dicari oleh orang-orang adalah yang merupakan kombinasi dari ketiga aspek tersebut. Tapi, seperti yang Steinberg bilang, hal itu mudah untuk dilakukan sementara tapi sulit untuk dipertahankan. Mempertahankan cinta untuk tetap memiliki ketiga komponen tersebut merupakan tantangan yang besar bagi setiap orang.

Jika anda sedang membangun suatu hubungan saat ini, pertimbangkanlah ketiga komponen ini dan rencanakan bagaimana anda akan membangunnya dengan pasangan dan orang-orang disekitar anda.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)

Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

Sumber :

Brehm, S. Miller, R. Perlman, D. Campbell, S (2002). Intimate Relationship –Third Edition-. New York : McGraw-Hill.

Robert, S. (1986). A Triangular Theory of Love. Psychological Review, 93(2), 119-135.