Translate

Gangguan Psikologis Terikat Budaya Melayu (Bagian 1) - Running Amok



         Bagi gamer mungkin sudah tidak asing dengan istilah status berserk atau karakter berseker. Karakter berseker biasanya digambarkan sebagai orang kuat yang pemarah, memiliki kekuatan fisik yang hebat, dan ahli dalam menggunakan senjata, terutama senjata-senjata berat seperti pedang besar dan kampak. Sementara status berserk adalah, keadaan ketika player tidak bisa mengontrol karakternya, biasanya karakter tersebut tidak bisa membedakan antara kawan dan lawan mereka menyerang karakter player lain dan musuh, tapi ada suatu keuntungan yang didapat oleh player, biasanya orang yang dalam status berserk akan menjadi karakter yang kuat secara fisik. 

         Tapi tahukah anda, bahwa berserk menurut para ahli kemungkinan adalah suatu gangguan atau masalah psikologis? Gangguan yang terkait dengan hilangnya kontrol pada seseorang, seperti kerasukan, mereka menjadi jauh lebih kuat, dan menyerang orang dengan sembarangan. Di German istilah ini memang dikenal dengan kata berserk tapi di Indonesia sendiri memiliki jenis gangguan yang serupa, yaitu amok atau running amok dalam Bahasa Inggris, dan dalam bahasa Indonesia kita lebih mengenalnya dengan amuk, atau mengamuk, kata yang mungkin sangat familiar dengan kita. Yah, amuk menurut para ahli psikologi
merupakan salah satu gangguan yang terkait dengan budaya –Culture Bound Syndrome- beberapa gangguan terkait budaya di Melayu- Indonesia yang lainnya adalah Latah dan Koro.

          Amok, atau amuk  berasal dari mengamok dalam bahasa Melayu, yang berarti membuat gebrakan atau serangan yang penuh amarah dan keputusasaan. Amuk dianggap sebagai salah satu gangguan yang terikat oleh budaya, dalam hal ini terikat dengan budaya Melayu-Indonesia. Para ahli menyebutkan dan menggolongkan mengamuk sebagai gangguan yang terikat budaya karena adanya penemuannya 2 abad yang lalu pada suku-suku primitif di pulau terpencil di mana budaya dianggap sebagai faktor yang berperan penting dalam gangguan psikologis yang bersangkutan. Para ahli menggambarkan seseorang yang mengamuk cenderung melakukan agresi tanpa adanya sebab yang jelas dan tanpa pandang bulu dia akan membunuh atau melukai warga dan hewan di sekitarnya. Amok juga kadang-kadang dianggap sebagai salah satu bagian dari gangguan disosiatif.

          Menurut mitos yang ada di budaya Melayu , amuk adalah perilaku yang disebabkan oleh " hantu belian , " atau roh jahat yang berbentuk harimau dan memasuki tubuh seseorang dan membuat dia melakukan kekerasan tanpa kesadaran dari orang yang dirasukinya. Amok adalah perilaku di mana subjek pergi mengamuk dan membunuh orang-orang sebanyak ia dapat sampai ia sendiri terbunuh atau melakukan bunuh diri. Karena keyakinan spiritual budaya melayu, orang-orang di budaya Melayu cenderung mentoleransi amuk meskipun pengaruh buruk, mereka cenderung memaafkan dan hanya memperbaiki kerusakan yang tejadi akibat perilaku orang yang amuk tersebut

          Walaupun, kata mengamuk atau kata amuk sekarang digunakan dalam bahasa sehari-hari yang terkadang ditujukan untuk mengeskpresikan kemarahan. Pada kenyataan perilaku amuk lebih mengerikan dari itu, kebanyakan orang yang mengamuk adalah laki-laki yang terlihat biasa-biasa saja, bahkan terkadang terlihat sopan, tapi kemudian dia tiba-tiba mengambil senjata dan seperti yang telah disebutkan dia menyerang orang lain tanpa pandang bulu. Biasanya orang amuk berhenti ketika dibunuh oleh orang lain, atau dia bunuh diri, jika tidak oleh keduanya mereka akan kehilangan kesadaran dan ketika sadar mereka mengaku tidak ingat mengenai kejadian sebelum pingsan tersebut.

          DSM menggolongkan amok ke dalam dua kategori yaitu, amok dan mengamok. amok dianggap gangguan lebih umum terjadi biasanya kemunculannya berhubungan dengan depresi dan kesedihan akibat kehilangan sesuatu yang dicitai. Banyak hal yang bisa menyebabkan beramok, yaitu kematian pasangan atau orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, uang, kekuasaan, dll. Beramok menurut DSM dikaitkan dengan gangguan mental depresi berat atau gangguan mood lainnya. Sedangkan mengamok diyakini berasal dari kemarahan, penghinaan, atau dendam terhadap seseorang, masyarakat, atau objek lainnya yang bisa menyebabkan kemarahan pada seseorang. Amok menurut DSM dikaitkan dengan gangguan-gangguan mental yang seperti psikosis, gangguan kepribadian, gangguan bipolar, dan delusi. Beberapa Penyebab amuk yang lainnya menurut DSM antara lain adalah : Penyakit psikotik, gangguan kepribadian, dan gangguan mood.

Sumber :

Manuel L.Saint Martin, M.D,J.D . Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 1999 June; Running Amok : A Modern Perspective On Cultural Bound Syndrom 1(3): 66–70

Foto : Flickr.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"