Translate

Post Traumati Stress Disorder (PTSD) - Stress Dan Trauma Psikologis Bisa Menyebabkan Gangguan Serius

"Jika kamu memiliki orang yang dicintai dan mengalami PTSD
mohon baca artikel ini"
Jika pada bahasan sebelumnya kita membahas tentang pengertian dan ciri-ciri seseorang yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), maka pembahasan kali ini adalah terkait dengan penyebab terjadinya PTSD dan pertolongan yang bisa diberikan pada seseorang dengan PTSD. Penyebab utama dari PTSD tentu adalah pernah pengalaman traumatik, namun ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang mengembangkan gangguan PTSD, yaitu faktor lingkungan dan sosial, faktor psikologis, dan faktor biologis yaitu genetik.

Baca juga :

Faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami PTSD adalah faktor lingkungan dan sosial, yaitu kita lihat tingkat keparahan luka psikologis yang dialami oleh orang yang bersangkutan. Sebagai misal, semakin parah luka psikologis yang mereka alami maka akan semakin rentan orang tersebut terhadap gangguan ini. 

Hal kedua yang bisa dilihat adalah lamanya kejadian tersebut berlangsung, dan kedekatan penderita dengan yang menjadi "objek" pengalaman traumatik. Sebagai misal, diperkosa berulang-ulang oleh kerabat sendiri, atau bisa jadi kehilangan pasangan dalam suatu kecelakaan, dan lain sebagainya. Semakin lama dan semaki dekat "objek" yang menjadi sumber pengalaman traumatik, maka semakin rentan seseorang mengalami PTSD.

Seseorang yang pernah mengalami langsung kejadian traumatik, pengalaman menyakitakan yang sangat parah, dan mungkin dalam waktu yang lama memiliki kecenderungan untuk lebih mudah mengembangkan PTSD. 

Untuk mencegah seseorang mengalami hal ini lingkungan sosial dimana mereka tinggal sangat berperan penting, peran dukungan sosial dan lingkungan yang beratmosfer positif terhadap orang tersebut sangat mempengaruhi apakah seseorang akan mengembangkan PTSD lebih lanjut atau tidak.

Seseorang yang mendapatkan dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya, seseorang yang mempunyai teman untuk berbagi dan bercerita mengenai apa pengalaman traumatik yang mereka alami, dan mereka bisa menceritakan bagaimana perasaan mereka pada saat itu, cenderung akan sembuh lebih cepat jika dibanding dengan mereka yang tidak mendapatkan dukungan sosial dan emosional.

Bagi seorang korban pemerkosaan, akan lebih cepat sembuh jika dia segera mendapat pertolongan dari lingkungan sosialnya, akan sangat tepat jika melibatkan tenaga ahli dan bukan dengan cara dipojokan seperti "salah siapa memakai pakaian seksi!" dan kalimat-kalimat lain yang mirip dengan kalimat tersebut.

Seseorang yang mengalami kejadian yang sama bisa mengembangkan perilaku yang berbeda, yang satu mungkin akan mengembangkan gangguan PTSD, sedangkan yang satu lagi bisa hidup normal seperti biasa. Perbedaan perilaku pada orang-orang ini setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor psikologi.

  1. Bagi beberapa orang kejadian traumatis bisa menyebabkan pandangan mereka terhadap kehidupan berubah, jadi tergantung bagaimana cara orang tersebut melihat kejadian traumatis yang dialaminya. Jika orang yang bersangkutan bisa memangdan kejadian traumatis dari sudut pandang yang lebih positif, dia bisa hidup normal dan tidak akan mengembangkan gangguan ini. Karena itulah dukungan sosial diperlukan pasca kejadian traumatis, agar mereka bisa memandang kejadian tersebut dengan baik.
  2. Orang yang sudah pernah mengalami trauma, akan lebih rentan terkena PTSD jika dia mengalami kejadian traumatik untuk kedua kalinya.
  3. Bagaimana cara orang tersebut menyelesaikan masalahnya (coping strategy) dalam hal ini terkait dengan kejadian traumatik yang dialami, bagaimana dia menghadapi dan menyikapi kejadian traumatis yang dialaminya.
Para ahli behavioristik berpendapat bahwa PTSD terjadi karena adanya pengkondisian klasik terhadap ketakutan. Sebagai contoh seorang wanita yang pernah diperkosa, mereka akan cenderung merasa takut ketika mereka berjalan melewati lingkungan tertentu, atau kondisi tertentu (conditioned stimulus) karena dia pernah diperkosa pada kejadian yang serupa atau ditempat yang serupa (unconditioned stimulus). 

Karena rasa takut yang dikondisikan tersebut, ketika mereka melewati tempat atau kondisi yang serupa dengan kejadian pemerkosaan tersebut, mereka akan sangat merasa ketakutan karena dia kembali terbayang dengan kejadian yang pernah menimpanya.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya PTSD? Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan cara yang disebut dengan debriefing yaitu pembekalan psikologis, dapat berupa konseling dan pertolongan psikologis pertama setelah mengalami kejadian traumatik.

Cara debriefing ini dilakukan dengan wawancara yang dilakukan segera setelah orang yang bersangkutan peristiwa traumatis. Konseling ini dilakukan untuk membantu mengatasi emosi individu yang mungkin kacau setelah mengalami kejadian trauma. Dengan mendorong orang tersebut untuk berbicara mengenai pengalaman traumatik yang dialami dan memancing munculnya reaksi emosi mereka, diharapkan bisa meringankan beban pengalaman traumatis yang dialami.

Pembekalan psikologis yang dilakukan secara teratur setelah terjadinya pengalaman traumatis, akan menyebabkan penurunan persentasi kemungkinan seseorang mengalami PTSD. Penelitian menemukan bahwa resiko seseorang untuk mengembangkan PTSD hampir dua kali lebih besar pada orang yang tidak menerima penanganan dini segera setalah pengalaman traumatik dialami.

Dari penjelasan mengenai gangguan PTSD diatas kita bisa mengetahui bahwa pengalaman traumatik adalah sesuatu yang sangat berbahaya bagi kesehatan psikologis seseorang. Tapi bagaimanapun, kejadian traumatis sangat sulit untuk dihindari karena selalu ada kemungkinan bagi setiap orang untuk mengalami kejadian tersebut. 

Kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan mengalami bencana, kecelakaan, kejadian menakutkan, kejadian menyakitkan, dan kejadian traumatik lainnya. Hal yang bisa kita lakukan adalah memperkuat ketahanan psikologis kita terhadap stress, sebagai pencegahan, dan meningkatkan kepedulian kita terhadap orang-orang yang mengalami kejadian traumatik sehingga mereka tidak terjatuh pada PTSD.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"